Gerhana Matahari Total |
- Bagaimanakah cara melaksanakan shalat gerhana? http://abdulazizhusen.blogspot.co.id/2016/03/jika-kalian-melihat-gerhana-tersebut.html
- Tuntunan Shalat Gerhana
Oleh: Asy Syaikh Shalih Bin Fauzan Al Fauzan. http://abdulazizhusen.blogspot.co.id/2016/03/tuntunan-shalat-gerhana-oleh-asy-syaikh.html - Daftar Kota Di Indonesia Yang Bisa Melihat Gerhana Matahari Total http://ahtechno.com/daftar-kota-di-indonesia-yang-bisa-melihat-gerhana-matahari-total-2016/3250/
- 6 Fakta Gerhana Matahari DI Indonesia [ liputan6.com ]
Liputan6.com, Jakarta - Salah satu peristiwa langit yang
akan terjadi tahun ini adalah gerhana matahari total (GMT). Momen tersebut
menjadi istimewa bagi Indonesia karena hanya bisa diamati di wilayah Tanah Air
pada Rabu 9 Maret 2016.
Di Palu, Balikpapan, Bangka Belitung, dan area lain di 11
provinsi Nusantara akan dapat menyaksikan gerhana matahari total -- saat sang
surya diselubungi kegelapan.
Pun dengan area Bumi yang tertutup bayangan Bulan, pagi yang
terang mendadak serupa senja. Meski hanya hitungan menit, sebelum gerhana
bertolak dan memuncak di Samudra Pasifik.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan),
Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana matahari total 2016 adalah peristiwa
langka. Bahkan bisa dikatakan pengalaman 'sekali seumur hidup'.
1. Hanya Terjadi di Indonesia
Gerhana matahari yang akan terjadi pada 9 Maret 2016,
bertepatan dengan ritual Nyepi umat Hindu di Bali, yang jatuh pada bulan baru.
"Istimewa karena hanya Indonesia yang dilalui gerhana
matahari tersebut. Wilayah lainnya adalah di Samudra Pasifik," kata Thomas
Djamaluddin kepada Liputan6.com.
Kala itu, bayangan Bulan meliputi area seluas 100-150 km,
hanya di 11 provinsi. "Wilayah Indonesia lainnya akan mengalami gerhana
sebagian."
Penduduk di 11 provinsi berpeluang melihat matahari yang
gelap gulita. Apalagi kejadiannya pada pagi hari, ketika potensi mendung
berkurang.
Warga di wilayah Indonesia barat bisa menyaksikan fenomena
tersebut pada pukul 07.30 WIB, sementara di wilayah tengah Nusantara pada pukul
08.35 Wita, dan wilayah timur pada pukul 09.50 WIT.
"Suasana saat itu mirip malam hari, tapi tidak terlalu
gelap. Mirip senja, jelang malam. Ini adalah pengalaman yang mungkin sekali
seumur hidup," tutur Kepala Lapan.
Namun, faktor cuaca bakal memengaruhi pengamatan gerhana.
Berdoa saja mendung tak menggantung di langit dan menutupi penampakan matahari.
2. Yang Pertama di RI pada Abad ke-21
Peristiwa gerhana matahari total bukan kali pertamanya terjadi
di Indonesia. Fenomena itu pernah ada pada tahun 1983, 1988, dan 1995.
Namun, Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana matahari total
2016 adalah yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia.
Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada
2019 -- yakni gerhana matahari cincin.
Sementara, gerhana matahari total berikutnya baru melintas
di wilayah Nusantara pada 20 April 2023.
3. 300 Tahun Sekali
Gerhana matahari total adalah peristiwa langka. Tak
diketahui periode pasti fenomena tersebut akan terjadi dan berulang di satu
daerah.
Hanya ada hitungan pola 18-19 tahun, sesuai dengan periode
Saros atau siklus gerhana. Namun, jalurnya berbeda.
"Berdasarkan perhitungan kasar, gerhana matahari total
hanya akan terjadi sekitar 300 tahun sekali di satu daerah," kata Thomas
Djamaluddin.
Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka termasuk yang sungguh
beruntung.
"Kejadian terakhir pada 1988 dan berulang pada 2016,
jadi hanya 28 tahun. Masih beruntung. Di daerah lain 300 tahun."
4. Menguji Teori Einstein
Gerhana matahari total yang akan terjadi di Indonesia pada 9
Maret 2016 juga menjadi perhatian ilmuwan dunia. Thomas Djamaluddin mengatakan,
para ilmuwan Lapan akan berkolaborasi dengan para ahli asing, termasuk dari
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Menurut Thomas, fenomena gerhana matahari total adalah
kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan sejumlah riset: terkait fisika
matahari maupun fisika umum. Pun kajian dampak dan keantariksaan.
"Juga sering dijadikan pembuktian teori relativitas
Einstein. Bahwa suatu benda bisa membelokkan cahaya," tambah dia.
Jadi, ketika gerhana matahari, saat sang surya ditutup,
bintang-bintang di sekitar matahari sedikit bergeser.
Saat gerhana matahari total, menurut Thomas, perubahan
perilaku hewan juga diperkirakan akan terjadi, terutama pada binatang malam.
"Walau hanya beberapa menit saat gerhana matahari total
terjadi, kondisi tiba-tiba gelap seolah malam akan membuat hewan terutama
binatang malam bereaksi. Akan terjadi perubahan perilaku, nah itu juga menjadi
penelitian," beber sang kepala Lapan.
Gerhana juga penting sebagai sarana edukasi publik. Salah
satunya menjelaskan pada siswa tentang prosesnya.
5. 'Pembodohan Massal'
Peristiwa gerhana matahari total yang paling menghebohkan
adalah pada 11 Juni 1983 yang jalur totalitasnya melintasi Jawa.
Fenomena tersebut bahkan disiarkan langsung di TVRI --
stasiun televisi satu-satunya di Indonesia kala itu.
Pada masa itu, dalam masyarakat banyak beredar kabar bohong.
"Atau semacam pembodohan massal, dengan mengatakan, 'awas, hati-hati
gerhana bisa membutakan mata'," kata Thomas.
Bahkan, dia menambahkan, ada yang bertindak ekstrem
sampai-sampai seluruh jendela ditutup. "Seakan matahari memancarkan
radiasi berbahaya," kata dia.
Tak hanya di situ, di suatu daerah, mata hewan-hewan
penghuni kebun binatang ditutup, agar mereka tak buta.
Untuk itulah, Lapan meluncurkan hitung mundur 55 hari jelang
gerhana matahari total pada 14 Januari 2015.
"Tujuannya, untuk sosialisasi bahwa gerhana adalah
peristiwa yang menarik dan aman dilihat."
6. Bukan Fenomena Berbahaya
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menegaskan, gerhana matahari
total adalah fenomena yang luar biasa. Bukan peristiwa penuh marabahaya.
"Padahal Matahari sama seperti yang kita lihat kok.
Yang membahayakan itu, kalau kita tidak berhati-hati melihatnya," kata
dia.
Alumni Kyoto University tersebut menambahkan, pada saat
gerhana sebagian, secara refleks mata sudah merasa silau.
"Maka jangan dipaksakan atau berlomba melihat matahari
secara langsung. Itu sangat berbahaya."
Pada saat gerhana total, tambah Thomas, justru paling bagus
melihat langsung. Tanpa kaca mata, tak perlu pakai filter.
"Asal berhati-hati. Yang paling riskan adalah peralihan
fase total ke fase sebagian, saat Bulan mulai bergeser, cahaya matahari yang
walau baru muncul sedikit sudah sangat kuat. Padahal, pupil mata kita sedang
membesar," jelas dia. Hal itu bisa merusak retina.
0 Komentar