Dunia Belum Berakhir .... Fight Back !

“Dunia belum berakhir”

hanya karena kamu lulus dengan IPK yang tidak memuaskan.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bukan penentu nasib.
Kalimat tersebut mungkin ada benarnya, namun bukan berarti kamu harus bermalas-malasan dan tidak kerja keras. Lulusan dengan IPK rendah bukanlah momok yang menakutkan.



pokjar batam universitas terbuka batam
fight back !

Lulus dengan IPK rendah membuatmu perlu melakukan kerja keras yang lebih lagi demi membuktikan kualitas yang kamu miliki. Tak perlu minder kamu bisa melakukan hal-hal berikut untuk meningkatkan kepercayaan dirimu :


1. Miliki keahlian khusus

Dunia kerja saat ini tidak cukup bermodalkan ijazah saja. Kamu harus memiliki keahlian khusus yang membuat kamu dibutuhkan masyarakat. Keahlian khusus yang perlu kamu kuasai seperti keahlian kepemimpinan ataupun keahlian software.

Memiliki keahlian khusus ini bisa kamu dapatkan dari kursus atau belajar sendiri. Jika kamu punya keahlian khusus bisa lebih percaya diri lagi dan tentunya tidak minder dengan IPK yang kamu miliki.


2. Kuasai bahasa asing

Bahasa asing saat ini menjadi salah satu persyaratan penting yang diterapkan oleh hampir seluruh perusahaan. Penting bagi kamu untuk memiliki kemampuan dalam berbahasa asing seperti bahasa Inggris dan akan lebih baik lagi jika kamu bisa menguasai lebih dari satu bahasa asing.


3. Jaga hubungan baik dengan kawan lama atau senior di kampus.



Penting bagimu untuk menjaga hubungan baik dengan kawan lama atau senior di kampus. Mereka yang berhasil di dunia kerja tidak hanya mereka yang memiliki kecerdasaan di atas rata-rata melainkan mereka yang dapat bersosialisasi dan punya jaringan yang luas. Seperti pepatah Indonesia yang sering kita dengar, banyak kenalan banyak rezeki.

4. Bergabung dengan LSM

Bergabung di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga bisa menjadi pilihan bagimu. Menjadi relawan atau staf di LSM tidak membutuhkan persyaratan IPK melainkan keinginan untuk bekerja dan membantu sesama. Bekerja di LSM tidak memiliki gaji tinggi? keliru, bahkan kini gaji para staff LSM bisa tergolong tinggi, apalagi jika LSM tersebut memiliki kerjasama dengan luar negeri.



5. Mendapatkan beasiswa ke luar negeri

Kesempatan melanjutkan pendidikan ke luar negeri bukan hanya milik mereka yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi. Kamu yang memiliki IPK rendah pun bisa mendapatkannya seperti kisah yang dituliskan Nurul Widyaningrum dimilis beasiswa Yahoo "Pengalaman saya dan juga kakak saya, IPK kami di bawah persyaratan adminsitrasi tapi kami masih bisa dapat beasiswa keluar. Saya sendiri mensiasati dengan pengalaman kerja dan publikasi, dan juga tentunya skor TOEFL/IELTS".



6. Melamar ke perusahaan yang tidak mensyaratkan IPK


Siapa bilang memiliki IPK rendah membuatmu tidak dapat memperoleh pekerjaan yang menjanjikan? Mendapatkan IPK rendah bukan kutukan yang membuat kamu menyerah. Saat ini banyak perusahaan yang tidak lagi mensyaratkan nilai IPK sebagai hal utama dalam menerima pegawai seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan browser terbesar di dunia yaitu google.



7. Berwirausaha

Sekali lagi IPK bukan penghalang bagimu untuk memiliki karir yang cemerlang. Membuka bisnis sendiri alias berwirausaha adalah hal yang bisa kamu coba. Banyak tokoh-tokoh dunia seperti Bill Gates, Steve Jobs bahkan si pendiri Facebook memiliki latar belakang pendidikan yang kurang memuaskan. 

Namun pada akhirnya bisa mendirikan perusahaan yang bernilai jutaan dollar. Kamu pun bisa mencobanya tapi tetap inget bahwa semuanya butuh kerja keras dan nggak ada yang instan.

Itu tadi hal-hal yang bisa kamu lakukan sehingga kamu tidak perlu khawatir lulus dengan memiliki IPK yang rendah selama kamu tidak menyerah dan selalu berani mencoba hal baru.



SUGESTI !


Ada sebuah lelucon yang sering disampaikan saat seminar bisnis berkaitan dengan IPK (Indeks Prestasi Akademik). Bunyinya seperti ini :

Kalau mereka yang IPK 4, mereka akan jadi engineer-engineer di perusahaan besar, mereka yang IPK-nya 3, mereka akan jadi general manager di perusahaan-perusahaan besar, mereka yang IPK-nya diantara 2,5 sampai 3, mereka akan jadi direktur di perusahaan-perusahaan besar,
mereka yang IPK-nya diantara 2 sampai 2,5 mereka akan jadi pemilik-pemilik perusahaan besar tadi,kalau yang di DO, mereka akan jadi Bill Gates.

Lelucon ini menjadi angin segar bagi para mahasiswa yang IPK-nya rendah dan juga menjadi pembenaran untuk tidak belajar lebih rajin. Bahkan tidak sedikit pula yang menjadikan lelucon ini alasan untuk men-DO-kan diri dari kampus. Thomas Stanley pengarang buku The Millionaire Mind, melakukan penelitian untuk mempelajari karakteristik orang-orang yang dimasa tuanya menjadi orang yang sangat makmur. Hasilnya adalah mereka yang mencapai kesuksesan financial adalah mereka yang secara rata-rata memiliki IPK 2,7. Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah mengapa tidak semua mahasiswa yang IPK-nya 4,0 menjadi kaya raya? Mungkin karena prestasi yang mereka capai terlalu mudah bagi mereka, sehingga mereka tidak pernah merasakan perlunya bekerja keras.

Banyak mahasiswa yang mendapatkan IPK 4,0 memang tidak perlu belajar terlalu keras untuk mendapatkan nilai A. Kadang mereka baru belajar semalam sebelum ujian pun masih bisa dapat nilai A. Karena kesuksesan yang mereka capai tersebut terlalu mudah, sehingga tanpa disadari muncul sifat meremehkan dan tidak mau kerja keras. Dalam Bahasa Sunda sering disebut mental "Kumaha Engke" yang artinya "Gimana nanti". Mereka jadi tidak terbiasa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan benar.

Sedangkan bagi mereka yang IPK-nya biasa-biasa saja, terkadang sudah belajar dari jauh-jauh haripun masih juga hanya dapat B atau C. Tetapi hal ini tidak membuat mereka menyerah. Mereka tetap berusaha lebih keras lagi dan lebih keras lagi. Tanpa disadari mereka terbiasa untuk bekerja lebih keras dari orang lain. Jika kesuksesan itu sulit didapat, apakah anda akan begitu saja berhenti atau berusaha lebih keras lagi untuk mencapainya?

Mungkin juga sebuah kesuksesan yang mudah didapat itu adalah sebuah jebakan. Kita banyak melihat di atlit olahraga, musisi, penulis, dan juga artis yang memiliki talenta yang luar biasa di usia muda tidak menjadi para bintang di usia tua. Mereka tidak terbiasa melatih dirinya untuk disiplin menghadapi masa-masa sulit. Mereka tidak terbiasa untuk bekerja lebih keras dan melakukan persiapan lebih matang. Akhirnya mereka yang jenius ini dikalahkan oleh mereka yang rajin.

Untuk membuktikan teori diatas anda bisa baca banyak biografi mereka yang sukses seperti Michael Jordan, George Clooney, Steve Jobs, Elon Musk, Lionel Messi, Tony Fernandes. Mereka ini bukanlah orang-orang mencapai kesuksesannya dengan mudah. Mereka mencapainya dengan sangat sulit. Butuh kerja yang sangat keras untuk mencapai apa yang mereka capai.

The Gifted are beaten by The Hard Worker. Jadi walaupun anda punya IPK rendah, tapi apakah anda seorang hard worker? Apakah diri anda seorang pejuang?



Sumber :
- Buku Wisdom Meet Passion, karangan Jared Angaza
- Buku The Millionaire Mind, karangan Thomas J. Stanley

0 Komentar